Tuesday, October 12, 2010

KISAH MERTUA TEMANKU

Banyak sudah tentang pengalaman masalah haji yang sudah jadi ingatan di benakku. Mulai dari pengalaman teman yang tak jadi pergi berhaji, hingga pada manusia yang akhirnya pergi melaksanakan haji itu dan bahkan haji itu telah dapat merubah hidupnya.
Di halaman ini akan kutuliskan kisah seorang mertua dari temanku yang tak jadi pergi ke Makkah padahal ia mampu.
Ketika saya pergi melepas kepergian temanku ke Tanah Suci sekitar 6 tahun yang lalu. Saya kebetulan duduk bersama mertua temanku yang sedang pergi berhaji ini. Saya duduk bersama di ruang tunggu untuk mengiringi mereka menuju tempat berkumpulnya para calon jemaah haji. Mertua temanku ini sempat mengeluh karena kepergian menantunya. Dia mengatakan masa depan lebih penting. Dan dia hanya tersenyum atas semua saranku.
Saya terdiam sejenak. Saya jadi heran melihat jalan pikirannya yang tak mau menanggapi urusan haji ini. Kenapa ia lebih mementingkan dunia dari pada berhaji, begitu yang kubayangkan. Saya tak habis pikir memperhatikannya. Lalu saya mengatakan bahwa Nabi Muhammad pernah mengatakan, ^Jika seseorang itu telah mampu, dan ia meninggal serta tak pergi berhaji, maka sudilah kiranya ia memilih mati Nasrani atau mati dalam keadaan Jahudi^.
Mertua temanku jadi terdiam tanpa membantah.
Ia tahu bahwa ucapan Nabi Muhammad itu merupakan hukum yang dipakai dalam Islam. Mungkin karena itu ia terdiam. Lalu sejak itu saya dan dia sudah jarang bertemu. Saya hanya mendengar ceritanya saja dari menantunya. Dia telah sukses menyekolahkan anaknya jadi bidan, mendaftarkan anaknya jadi Polisi, dan juga berbagai sepak terjangnya dalam bidang keduniaan. Lalu pertemuan yang paling mendebarkan antara aku dengan dia terjadi ketika ia masuk salah satu Rumah Sakit di kotaku. Beberapa hari dirawat inap tapi tak memberi hasil. Di Rumah Sakit inilah ia meninggal dunia. Ia akhirnya telah pergi dari dunia ini untuk selama lamanya. Entah bagaimana lagi nasibnya di hari pengadilan terakhir nanti. Semoga saja Tuhan memaafkannya atas kelalaiannya yang tidak mempergunakan kesehatan dan rezekinya selama di dunia ini. Selamatkanlah ia ya Tuhan.
Semoga ini jadi pelajaran bagi orang orang yang membaca.

Oleh penulis buku: 40 HARI DI TANAH SUCI (berisi pengalaman saat berhaji).
Bila anda ingin memperoleh bukunya:
KLIK DI LINK INI
Terima kasih.

No comments:

Post a Comment